Friday, September 16, 2011

Menunggu Senja



siapa yang perduli
ketika senja telah memerah
hingga akhirnya perlahan-lahan sirna
menyimpan hari yang terlewati menjadi sebuah cerita



siapa yang perduli
ketika kaki yang tua dan renta
berjalan sendiri melewati sebidang sawah
menuju ke singgasana tempat tubuh melepas lelah..


dulu... dia muda dan gagah
dengan tangannya dia menggenggam dunia
dengan kakinya dia berlari
dengan senyumnya dia menepis panasnya mentari

tapi kini..
dia hanya menunggu senja
dengan perlahan dia mengayunkan tangan tuanya
dengan senyumnya dia menunggu senja memerah... dan akhirnya sirna
siapakah yang perduli?


"Rico Widiarno"

0 comments:

Post a Comment