Thursday, July 8, 2010

Kaki - kaki kecil yang kokoh


telah padam lentera malam
dan jangkrik tak berhenti diam
terbaring di peraduan
sang anak, di dusun yang jauh

di pagi hari,bersama mentari
kaki-kaki kecilmu melangkah menjemput harapan
dengan sandal kusam, berseragam lusuh engkau menjemput masa depan
engkau adalah anak negri....yang berhak atas setiap impian
engkau anak negri.. yang menyongsong pagi berjalan di antara padi untuk merajut sebuah mimpi....
masa depan yang lebih berarti..

bernyanyilah....
karena malam menentramkanmu..
dan pagi ini menyambutmu...
lihatlah senyum cerah guru-gurumu..
yang dengan sabar membimbingmu..

bernyanyilah di bawah sekolah reotmu..
bernyanyilah di atas bangku-bangku yang rapuh
yang tak lebih besar dari kandang kerbau kepala desamu
yang tak lebih indah dari gudang-gudang padi milik tengkulak itu..


tersenyumlah wahai sang pemilik kaki-kaki kecil yang kokoh
karena di sini engkau menemukan surga
jembatan masa depan yang hampir terlupa
tersenyumlah, wahai harapan bangsa....
Oleh: Rico Widiarno

Monday, July 5, 2010

Mencari lentera


telah jauh jalan ini
melangkahkan kaki lusuh dan dengan jiwa yang kumuh
berjalan melewati masa
sedang dunia masih saja berputar
di atas kepala yang bebal

wahai musafir kehidupan
sampai kapankah engkau terus tenggelam
oleh kemunafikan nikmat-nikmat yang semu
dan melupakan tujuan untuk apa engkau berjalan
sedang tujuan akhir itu pasti akan datang

wahai badan yang akan menjadi bangkai
akan di bawa kemanakah jiwa ini
jiwa yang telah lama rindu seberkas cahaya di antara bisu,kesunyian, dan kegelapan
sedang hati berada diantara fotamorgana

apakah aku terlalu sombong dan angkuh
untuk menitikan air mata..
di tengah malam buta
untuk bersujud di keharibaanMu wahai Sang Pemilik Jiwa..

Apakah aku ini...
siapakah aku ini...
dimanakah aku ini..
dan untuk apakah aku ini...

aku adalah setitik debu yang sombong di antara padang pasir yang luas
segumpal buih yang congkak di antara deburan ombak yang mengganas
dari segumpal darah yang hina yang akan menjadi tanah..
yang telah lupa... hingga terlalu banyak nikmat yang di ingkari
oleh kesombongan hawa nafsu yang terus membelenggu...

berapa detik..
berapa jam..
berapa hari..
dan berapa tahun..

telah ku sia-siakan, dalam melewati separuh usia
tapi aku belum menemukan tujuan
dan bibirku masih terasa kelu
untuk menyebut namaMu
untuk mengingatMu di di hari-hari ku

mungkin hati masih membeku
mengeras seperti batu..
hingga lupa Engkau selalu bersama
saat terjaga hingga tidurku

"ASTAGHFIRULLAH AL'ADJIM"

Oleh: Rico widiarno

Bukan akhir dari segalanya


berlarilah..
berlarilah sejauh yang engkau mampu
hingga lelah menghampirimu
dan senja menghilang di balik selimut malam


aku tak akan mengejarmu
karena kini dirimu terlalu jauh
hanya kenangan yang tertinggal dari dirimu
aku tak akan melupakanmu
walau mengingatmu adalah kesalahan terbesarku


berlarilah wahai bidadari sunyiku
yang telah meninggalkan pilu
yang mengingatkan aku betapa pedih cinta itu
dan betapa berharganya saat bersamamu


kini semua telah berlalu
dan bahkan engkau tak mengingatku
karena aku tahu...
aku hanya masa lalu..


aku tak akan berlari
karena disini aku menikmati sunyi
menata kepingan-kepingan hati
yang telah engkau tinggal pergi


aku tak akan sembunyi
karena aku masih sanggup menatap matahari
aku masih sanggup berjalan sendiri
sebab esok menuntunku untuk membuka hati

Oleh: Rico Widiarno