Sunday, October 5, 2014

Desperate


Apakah aku harus berhenti..
ketika mimpi tak lagi punya arti
lalu.. akankah aku harus tetap terdiam..
ketika angan hanya sebuah harapan
yang tak mungkin untuk terwujudkan

sungguh.. aku sangat lelah
dan terima kasih karena telah memberiku luka
aku sirna... seperti bayangan menjelang terang
hilang tanpa sedikitpun akan tetap di kenang
seperti layangan yang telah kehilangan benang
tanpa arah dan lalu hilang tanpa tujuan.


aku jenuh..
dan kapalku tak kunjung berlabuh..
hingga terlupa cara melempar sauh..
aku tersesat di tengah hutan yang begitu gelap, kelam dan begitu suram


aku kalah.. dan aku kan mengalah
tolong aku..., aku seperti serigala yang kehilangan rembulan..
melolong penuh kerinduan..
kakiku perih karena berlari tiada henti, berdarah dan bernanah
menuju lembah fatamorgana

dimana kebahagiaan.. keluhku pada harapan..
dimana kedamaian.. teriakku pada keramaian

aku mati..
bahkan  nisanku tiada yang menangisi..
cuma sebongkah batu yang selamanya akan membisu
hanya seonggok tanah merah.. yang akan mudah terlupa..

"Rico Widiarno"

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 5)

Friday, September 12, 2014

MENANTI BISU


bukan jawaban.. tapi hanya diam
bahkan suara indahmu telah tenggelam oleh denting jam
aku masih  menunggu, walau hanya sebuah jawaban
begitu banyak kepastian yang ku nantikan

dan engkau hanya diam..
seolah telah tenggelam..oleh bisu yang begitu kelam
bahkan waktu menertawaiku.. karena aku ikut terpaku,
menunggumu bersama heningmu..

apakah aku harus bersumpah serapah..
atas penantian yang begitu lama
atau... aku hanya berlapang dada
lalu pergi.. dengan begitu banyak pertanyaan di kepala

jangan menyiksaku dengan bisu
lalu kemudian membunuhku dengan pesonamu
karena sebuah senyuman bukanlah sebuah jawaban
pada sebuah hati yang begitu.. meminta harapan
dan lalu perlahan-lahan menjadi sebuah ketidak pastian

"Rico Widiarno"

"Setiap manusia punya Hati, dan setiap Hati punya Cinta, dan setiap Cinta ada harapan dan setiap harapan merindukan kepastian"

Sunday, March 16, 2014

Will You Marry Me


ketika sapa lembut yang menggetarkan hati
dan senyum lembut yang selalu di nanti
bagai keindahan..
wajahmu takkan pernah aku lupakan


selamat malam aku berkata
pada jiwa yang telah terbaring lelah
sungguh..bila aku telah mampu, aku ingin selalu di sampingmu
membelai rambutmu dan mengecup keningmu


selamat malam aku ingin berucap
pada gadis cantik yang kelak ingin ku dekap
bersamamu kelak, kita melangkah
merubah dunia..bersama canda tawa, agar sedikit lebih indah

sungguh..aku ingin bersamamu
melewati waktu, bersama anak dan cucu
bila bahagia menyertaimu marilah tertawa bersamaku
dan bila tangis menghampirimu...akan ku usap air matamu
lalu.. bersandarlah di bahuku..

Oleh Rico Widiarno


وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًۭا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةًۭ وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍۢ لِّقَوْمٍۢ يَتَفَكَّرُونَ 

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” [QS. Ar. Ruum (30):21].