Monday, July 5, 2010
Mencari lentera
telah jauh jalan ini
melangkahkan kaki lusuh dan dengan jiwa yang kumuh
berjalan melewati masa
sedang dunia masih saja berputar
di atas kepala yang bebal
wahai musafir kehidupan
sampai kapankah engkau terus tenggelam
oleh kemunafikan nikmat-nikmat yang semu
dan melupakan tujuan untuk apa engkau berjalan
sedang tujuan akhir itu pasti akan datang
wahai badan yang akan menjadi bangkai
akan di bawa kemanakah jiwa ini
jiwa yang telah lama rindu seberkas cahaya di antara bisu,kesunyian, dan kegelapan
sedang hati berada diantara fotamorgana
apakah aku terlalu sombong dan angkuh
untuk menitikan air mata..
di tengah malam buta
untuk bersujud di keharibaanMu wahai Sang Pemilik Jiwa..
Apakah aku ini...
siapakah aku ini...
dimanakah aku ini..
dan untuk apakah aku ini...
aku adalah setitik debu yang sombong di antara padang pasir yang luas
segumpal buih yang congkak di antara deburan ombak yang mengganas
dari segumpal darah yang hina yang akan menjadi tanah..
yang telah lupa... hingga terlalu banyak nikmat yang di ingkari
oleh kesombongan hawa nafsu yang terus membelenggu...
berapa detik..
berapa jam..
berapa hari..
dan berapa tahun..
telah ku sia-siakan, dalam melewati separuh usia
tapi aku belum menemukan tujuan
dan bibirku masih terasa kelu
untuk menyebut namaMu
untuk mengingatMu di di hari-hari ku
mungkin hati masih membeku
mengeras seperti batu..
hingga lupa Engkau selalu bersama
saat terjaga hingga tidurku
"ASTAGHFIRULLAH AL'ADJIM"
Oleh: Rico widiarno
Bukan akhir dari segalanya
berlarilah..
berlarilah sejauh yang engkau mampu
hingga lelah menghampirimu
dan senja menghilang di balik selimut malam
aku tak akan mengejarmu
karena kini dirimu terlalu jauh
hanya kenangan yang tertinggal dari dirimu
aku tak akan melupakanmu
walau mengingatmu adalah kesalahan terbesarku
berlarilah wahai bidadari sunyiku
yang telah meninggalkan pilu
yang mengingatkan aku betapa pedih cinta itu
dan betapa berharganya saat bersamamu
kini semua telah berlalu
dan bahkan engkau tak mengingatku
karena aku tahu...
aku hanya masa lalu..
aku tak akan berlari
karena disini aku menikmati sunyi
menata kepingan-kepingan hati
yang telah engkau tinggal pergi
aku tak akan sembunyi
karena aku masih sanggup menatap matahari
aku masih sanggup berjalan sendiri
sebab esok menuntunku untuk membuka hati
Oleh: Rico Widiarno
Subscribe to:
Posts (Atom)