Thursday, June 16, 2016
Entah Kapan ?
pagi ini
aku lihat sepasang burung menari
seperti bahagia mereka bercengkrama
dengan suara merdunya...
mungkin mereka sedang bercanda
menikmati pagi yang sedikit lebih cerah
karena semalam... hujan turun dengan derasnya
dan pagi ini
aku hanya duduk bersama secangkir kopi
sambil memandang iri sepasang burung
yang kini sedang bersenandung
Ya Tuhan... kapankah Engkau Berikan
seorang bidadari yang ku impikan
kelak setiap pagi memberiku kopi
dan senyumnya... membuat hariku lebih cerah
walau...semalam hujan turun dengan derasnya
Marah
aku ingin seperti laut
yang marahnya meluap..
bagai ingin melahap
menghempas tanpa batas
mengganas tanpa belas
karena kali ini...
hatiku bagai gelombang pasang
menjulang tak perduli karang
berteriak lantang..solah prajurit di medan perang
mati... atau bersiap untuk menjadi seorang pemenang
aku tak perduli..
biarkan saja aku berjalan sendiri
tercabik oleh kepedihan
dan di tinggalkan oleh harapan
kenapa harus takut?
bukankah dunia bukan untuk seorang pengecut
yang diam diantara makian, dan berjalan bersama hinaan
jangan hidup tapi dengan hati yang telah mati
jangan bersandar, walau kaki tak kuat untuk berlari
dan hidup itu.........
adalah kata lain dari perjuangan
#tetep semangat broo
yang marahnya meluap..
bagai ingin melahap
menghempas tanpa batas
mengganas tanpa belas
karena kali ini...
hatiku bagai gelombang pasang
menjulang tak perduli karang
berteriak lantang..solah prajurit di medan perang
mati... atau bersiap untuk menjadi seorang pemenang
aku tak perduli..
biarkan saja aku berjalan sendiri
tercabik oleh kepedihan
dan di tinggalkan oleh harapan
kenapa harus takut?
bukankah dunia bukan untuk seorang pengecut
yang diam diantara makian, dan berjalan bersama hinaan
jangan hidup tapi dengan hati yang telah mati
jangan bersandar, walau kaki tak kuat untuk berlari
dan hidup itu.........
adalah kata lain dari perjuangan
#tetep semangat broo
Subscribe to:
Posts (Atom)